hi.. nama saya patar sardo situmorang. mari bergabung dan saling berbagi ilmu..,
picasion.com O tano batak haholonganku Sai na masihol do au tu ho Dang olo modom dang nop matakku Sai namalungun do au Sai naeng tu ho Molo dung bissar mataniari Lao manondangi hauma i Godang do ngolu siganup ari Mambahen masihol do au Sai naeng tu ho O tano batak andigan sahat Dapothononku tano hagodangan ki O tano batak sai naeng hutatap Au on naeng mian di ho Sambulon hi

Minggu, 07 Agustus 2011

STOCK SPLIT



Menurut Agus Sartono (1996; 391-392), stock split adalah pemecahan nilainominal saham kedalam nilai nominal yang lebih kecil. Dengan demikian jumlah lembar saham yang beredar akan meningkat proporsional dengan penurunan nilainominal saham.Dengan adanya pemecahan saham maka nilai pari atau nilai yang ditetapkanmenjadi berubah tetap dilain pihak jumlah lembar saham yang beredar bertambah pula. Oleh karena itu jumlah nilai pari atau nilai yang ditetapkan secarakeseluruhan tidak mengalami perubahan.Haryono Yusuf (2001;346) mengemukakan bahwa salah satu alasan perseroan melakukan stock split adalah untuk menurunkan harga pasar saham-sahamnya. Hal ini terjadi apabila perseroan tidak menghendaki harga pasar yangterlalu tinggi, sebab hal ini dapat mengurangi minat para investor terhadap sahamyang dikeluarkan perseroan yang bersangkutan.
Stock split yang dilakukan oleh perusahaan emiten dapat berupa stock split atas dasar satu jadi dua (two for one stock) dimana setiap pemegang saham akanmenerima dua lembar saham untuk setiap lembar saham yang dipegangsebelumnya, nilai nominal saham baru adalah setengah dari nilai nominal sahamsebelumnya. Begitu juga jika dilakukan stock split atas dasar satu jadi tiga (three for one stock), pemegang saham akan menerima tiga lembar saham untuk setiapsatu lembar saham yang dimiliki sebelumnya, nilai nominal saham baru adalahsepertiga dari nilai nominal saham sebelumnya.Pada dasarnya ada dua jenis stock split yang dapat dilakukan (Ewijaya, Nur Indrianto, 1999), yaitu :

1.Split up (pemecahan saham naik)
Adalah penurunan naik nominal per lembar saham yang mengakibatkan bertambahnya jumlah lembar yang beredar. Misalnya pemecahan sahamdengan faktor pemecahan 3:1. Pada awalnya nilai nominal per lembar sahamsebelum melakukan stock split sebesar seribu lima ratus rupiah, maka setelahdilakukan split up dengan perbandingan 3:1, nilai nominal per lembar sahamyang banx adalah lima ratus rupiah, sehingga awalnya satu lembar menjadi tigalembar.

2. Split down (pemecahan saham turun)
Adalah peningkatan nilai nominal per lembar saham yang mengakibatkan berkurangnya jumlah lembar saham yang beredar. Misalnya split down denganfaktor pemecahan 1:3 yang merupakan kebalikan dari split up. Awalnya nilainominal per lembar saham seribu rupiah, kemudian dilakukan split down
dengan perbandingan 1:3, maka nilai nominal per lembar saham baru adalahtiga ribu rupiah dan jumlah lembar saham yang pada awalnya tiga lembar saham menjadi satu lembar saham.Reaksi pasar terhadap stock split dapat dilakukan dari berbagai sudut pandang. Ada sebagai peneliti yang mengukur reaksi pasar stock split berdasarkanLikuiditas saham, beta saham dan harga saham (Wildhan, 2003). Sedangkandalam penelitian ini mengambil empat reaksi pasar, yaitu :8

1. Pengaruh stok split pada Likuiditas
Salah satu faktor yang menentukan nilai saham suatu perusahaan adalahtingkat Likuiditas saham tersebut. Dalam manajemen keuangan, Likuiditassuatu aset menunjukkan seberapa cepat aset tersebut dapat dikonversi menjadiuang tunai (kas). Semakin cepat aset tersebut berubah menjadi kas, makasemakin tinggi likuiditasnya.Begitu pula halnya saham yang juga merupakan aset bagi para pemegangnya. Saham yang sudah diperdagangkan dalam waktu yang relatif singkat akan dimintai oleh banyak investor. Agar mudah diperjualbelikan.Saham-saham tersebut harus mempunyai daya tarik tersendiri. Misalnya hargasaham yang murah dan biaya komisi untuk transaksi jual beli yang relatif kecil.

2. Pengaruh pemecahan saham pada harga saham
Harga saham yang dimaksud adalah harga pasarnya. Harga pasar sahamlebih sering dipakai dalam berbagai penelitian pasar modal, karena harga pasar saham yang paling dipentingkan oleh investor. Harga pasar sahammencerminkan nilai suatu perusahaan tersebut dan sebaliknya. Oleh karena itusetiap perusahaan yang menerbitkan saham sangat memperhatikan harga pasar sahamnya. Harga saham yang terlalu rendah sering diartikan bahwa kinerja perusahaan kurang baik. Namun bila harga saham terlalu tinggi jugamenimbulkan dampak yang kurang baik. Harga saham yang terlalu tinggi akanmengurangi kemampuan investor untuk membelinya, sehingga menyebabkanharga saham tersebut sulit untuk meningkatkan lagi. L7ntuk mengantisipasi tersebut, banyak perusahaan melakukan stock split. Tujuannya adalah untuk meningkatkan daya beli investor dan meningkatkan harga saham tersebut.Berbagai penelitian empiris telah dilakukan untuk menguji kebenaran bahwastock split memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Para peneliti tersebut memperoleh kesimpulan yang sama bahwa sebenarnya stock split tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Perubahansaham yang terjadi di sekitar periode stock split semata-mata hanyadipengaruhi oleh ekspektasi para investor terhadap deviden yang telah dibagikan.Para emiten mempunyai pendapat bahwa stock split memiliki berbagaimacam manfaat, diantaranya :
A. Harga yang lebih rendah setelah stock split akan meningkatkan daya tarik investor untuk membeli sejumlah saham yang lebih besar.
B. Meningkatkan daya tarik investor kecil untuk melakukan investasi3. Meningkatkan jumlah pemegang saham sehingga pasar akan menjadi likuid4. Sinyal yang positif bagi pasar bahwa kinerja manajemen perusahaan bagusdan memiliki prospek yang bagus.

3. Pengaruh Return Saham Terhadap Keputusan Pemecahan Saham
Menurut Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim (1996 : 300), return saham disebut juga sebagai pendapatan saham dan merupakan perubahan nilaiharga saham periode t dengan t-1. Dan berarti bahwa semakin tinggi perubahanharga saham maka semakin tinggi return saham yang dihasilkan.
Fatmaet. al (1969) dalam Ewijaya dan Nur Indriantoro (1999 : 54) melakukan penelitian yang menunjukkan bahwa harga saham meningkat pada periode menjelang pemecahan saham dilakukan. Ini berarti terjadi perolehan atau return saham yang besar pada periode sebelum pemecahan saham dilakukan. Hal tersebut akan memberikan ketertarikan bagi investor untuk melakukan investasi.Pemecahan saham biasanya dilakukan setelah harga saham mengalamikenaikan atau perubahan harga saham yang tinggi (Ewijaya dan Nur Indriantoro, 1999). Hal tersebut dapat dikatakan pula perusahaan yangmelakukan pemecahan saham mengalami perolehan return saham yang besar sebelum pemecahan saham dilakukan. Dengan melihat kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan return yang tinggi maka investor akan berminat untuk menanamkan modal atau membeli saham perusahaan tersebutdan akan mendorong dan mempengaruhi perusahaan untuk melakukan pemecahan saham.

Signaling theory menyatakan bahwa pemecahan saham memberikan informasi kepada investor tentang prospek peningkatan return masa depan yang substantial (Marwata, 2001 ; 753). Dengan memandang bahwa perusahaan akan memberikan return (tingkat pengembalian) yang tinggi, akanmemberikan daya tarik investor untuk berinvestasi dan akan mendorong perusahaan untuk melakukan pemecahan saham.Dari uraian diatas berarti bahwa return saham merupakan salah satufaktor yang dapat mendorong investor untuk berinvestasi dan menjadi faktor yang memotivasi perusahaan untuk melakukan pemecahan saham. Jadi dapatdisimpulkan bahwa return saham dapat mempengaruhi keputusan pemecahansaham yaitu semakin tinggi return saham yang diperoleh perusahaan makasemakin tinggi pula keputusan perusahaan untuk melakukan pemecahansahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PATAR SARDO SITUMORANG

belajar photosp gratis